Jikakamu mendapati seseorang yang terkena psikotropika, yang dapat kamu sarankan kepada orang di sekitarnya adalah . * Meminta untuk mengurangi dosis penggunaan psikotropika sesuai keinginan dirinya sendiri Meminta mengantarkannya ke rumah sakit tertentu untuk mendapat terapi penghentian penggunaan psikotropika Meminta untuk menggunakan bahan lain yang identik dengan narkoba tapi tidak
Jikakamu mendapati seseorang yang terkena psikotropikaYang Dalapat kamu sarankan kepada orang-orang disekitarnya adalah - 19351169. Dari Jabir ia berkata Kami pernah keluar pada saat safar lalu seseorang di antara kami ada yang terkena batu dan kepalanya terluka. Sesungguhnya musibah itu akan terasa ringan jika kita tidak pernah merasa
3fCDeHj. Home > Pengetahuan Umum > Apa yang sebaiknya saya lakukan jika saya berkontak erat dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19? - Tanya Jawab COVID-19 08 Oct 2020 Jika Anda telah berkontak erat dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19 maka Anda kemungkinan akan terinfeksi. Kontak erat berarti tinggal atau berada dalam jarak kurang dari 1 meter dari orang yang terinfeksi COVID-19. Jika demikian, sangat disarankan untuk tidak meninggalkan rumah. Namun, jika Anda tinggal di daerah di mana terdapat kasus malaria atau demam berdarah, maka penting untuk tidak mengabaikan gejala demam. Segera cari pertolongan medis. Saat Anda pergi ke fasilitas kesehatan, kenakan masker jika memungkinkan, jaga jarak setidaknya 1 meter dari orang lain, dan jangan menyentuh permukaan dengan tangan Anda. Jika yang sakit adalah anak, bantu anak untuk mematuhi nasihat ini. Jika Anda tidak tinggal di daerah di mana terdapat kasus malaria atau demam berdarah, lakukanlah hal-hal berikut Jika Anda sakit, meskipun gejalanya sangat ringan, Anda harus melakukan isolasi mandiri. Meskipun Anda tidak menyadari telah terpajan COVID-19 dan mengalami gejala, lakukan isolasi mandiri dan pantau diri Anda. Anda lebih mungkin menginfeksi orang lain pada tahap awal penyakit meskipun gejala Anda ringan; oleh karena itu isolasi mandiri sangatlah penting. Jika Anda tidak memiliki gejala, tetapi telah terpajan orang yang terinfeksi, lakukan karantina mandiri selama 14 hari. Jika Anda terinfeksi COVID-19 telah dikonfirmasi dengan tes, lakukan isolasi mandiri selama 14 hari bahkan setelah gejala menghilang sebagai tindakan pencegahan, meskipun belum diketahui secara pasti berapa lama pasien masih dapat menularkan setelah dinyatakan sembuh. Ikuti pedoman nasional tentang isolasi mandiri. sumber WHO
Menghadapi orang yang ingin bunuh diri memang bukan perkara mudah. Jika salah menanggapi, bisa-bisa malah membuatnya semakin yakin untuk melakukan tindakannya tersebut. Oleh karena itu, agar tidak salah langkah, yuk ketahui cara tepat yang bisa dilakukan untuk menghadapi situasi ini. Orang yang ingin bunuh diri tidak selalu mengatakan secara gamblang bahwa ia ingin mengakhiri hidupnya. Namun, kondisi ini bisa dilihat ketika ia sering membicarakan kegelisahan dan soal kematian atau bunuh diri. Ia juga bisa merasa kalau dirinya hanya beban bagi orang lain dan tidak berguna hidup di dunia. Selain itu, gerak-gerik orang yang ingin bunuh diri juga bisa terlihat ketika ia selalu murung, sedih, cemas, putus asa, menarik diri dari aktivitas sehari-hari dan orang di sekitarnya, tidak nafsu makan hingga berat badan menurun, membagikan harta bendanya tanpa alasan yang jelas, serta mengucapkan selamat tinggal. Cara Menghadapi Orang yang Ingin Bunuh Diri Jika kamu mendapati tanda-tanda bunuh diri pada orang terdekatmu, entah itu keluarga, pasangan, sahabat, atau rekan kerja, tetaplah bersikap tenang, ya. Kemudian, lakukan cara berikut ini untuk mencegah upaya bunuh diri 1. Jadi pendengar yang baik Dengarkan seseorang yang sedang menceritakan masalahnya kepadamu. Biarkan ia bicara, dan kalau memang tidak perlu, nggak usah memberi nasihat apalagi sampai mengabaikan, meremehkan, atau menghakiminya. Pasalnya, terkadang orang hanya ingin didengarkan dan tidak membutuhkan komentar. 2. Validasi perasaannya Pahami kesedihan yang ia rasakan. Tunjukkan lewat ekspresi wajah dan sikap tubuh kalau kamu benar-benar mengerti dan peduli dengan masalahnya. Tatap matanya, pegang erat tangannya atau peluk dirinya untuk memberikan rasa nyaman. Kamu juga bisa mengatakan, “Aku tahu ini sangat menyakitkan. Bersedihlah jika itu bisa membuatmu lebih tenang. Jangan khawatir ya, aku ada di sini. Apa ada yang bisa aku lakukan untuk membantumu?” 3. Ajak bicara dari hati ke hati Mulailah percakapan hangat dari hati ke hati. Kamu boleh kok memberikan pandanganmu terhadap masalah yang ia hadapi. Namun, ingat ya, jangan menyalahkannya dan tetap tunjukkan sikap bahwa kamu sangat peduli kepadanya. Kamu juga tidak perlu ragu bertanya kepadanya terkait bunuh diri. Membuka pembicaraan tentang bunuh diri diketahui bisa mengurangi keinginan seseorang untuk mengakhiri hidupnya. Kamu bisa buka percakapan dengan bertanya seperti ini, “Apa karena ada masalah ini kamu terpikir untuk mengakhiri hidupmu?” 4. Temani dirinya Sebisa mungkin luangkan waktumu untuk menemani dirinya. Jangan biarkan ia sendirian atau merasa kesepian supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Pastikan juga di sekitarnya tidak ada barang berbahaya yang bisa digunakan untuk menyakiti dirinya sendiri, seperti senjata tajam, senjata api, obat-obatan, atau racun. Selain itu, ajak ia untuk melepas stres dengan cara yang lebih sehat, seperti melakukan olahraga, meditasi, menggeluti hobi, dan mengonsumsi makanan bergizi. Menjalani gaya hidup sehat bisa menurunkan hasrat seseorang untuk bunuh diri. 5. Ajak menemui psikolog atau psikiater Jika segala upaya telah kamu lakukan namun ia masih terpikir untuk bunuh diri atau mungkin sudah mencoba melakukannya, segera ajak ia untuk menemui psikolog atau psikiater. Beri pengertian padanya kalau ia sudah perlu mendapatkan bantuan dari psikolog dan psikiater. Kamu bisa meyakinkan dirinya dengan berkata seperti ini, “Aku akan selalu di sini untuk menemani dan mendengarkanmu. Tetapi, aku rasa, pergi ke psikolog atau psikiater dapat membantumu lebih banyak lagi. Aku temani kamu ke sana, ya?” Bunuh diri kerap kali dianggap sebagai satu-satunya jalan keluar bagi mereka yang tidak mampu menghadapi masalahnya sendiri. Oleh karena itu, peranmu sebagai orang terdekat sangat penting agar ia bisa mengurungkan niat mengakhiri hidupnya. Jika kamu sendiri yang merasa ingin bunuh diri, kamu juga harus segera berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan pertolongan dan penanganan yang tepat.
Halodoc, Jakarta – Siapa yang tidak tergoda untuk menikmati keindahan dari atas puncak gunung? Namun, melakukan pendakian pada salah satu gunung bukan hal yang mudah. Banyak persiapan yang perlu dilakukan agar terhindar dari berbagai gangguan kesehatan, salah satunya adalah hipotermia. Baca juga Bukan Hanya Udara Dingin, Ini Penyebab Lain Hipotermia Hipotermia adalah gangguan kesehatan yang sering dialami oleh pendaki gunung. Hipotermia merupakan salah satu kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis hingga di bawah 35 derajat celcius. Fungsi tubuh dan organ dapat terganggu ketika seseorang alami penurunan suhu tubuh secara drastis. Ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa dialami ketika hipotermia tidak segera diatasi, salah satunya adalah kematian. Ketahui Gejala Hipotermia Hipotermia dapat terjadi karena panas yang dihasilkan oleh tubuh tidak sebanyak panas yang hilang. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan panas tubuh menghilang dengan cepat, seperti terlalu lama berada di tempat yang dingin, mengenakan pakaian yang tipis saat cuaca dingin, tidak segera mengganti pakaian yang basah, dan terlalu lama berada di dalam air. Kondisi hipotermia bisa dialami oleh siapa saja. Namun, bayi dan lansia rentan alami hipotermia. Selain itu, seseorang yang mengalami kelelahan juga mudah mengalami hipotermia. Perhatikan seseorang yang memiliki penyakit demensia, stroke, diabetes atau Parkinson. Beberapa penyakit tersebut juga rentan membuat pengidapnya alami hipotermia. Sebaiknya ketahui gejala ketika seseorang alami hipotermia agar pertolongan dapat segera diberikan. Meskipun gejala hipotermia berbeda-beda dari tingkat keparahan yang dialami, namun, umumnya pengidap hipotermia mengalami perubahan warna kulit yang menjadi pucat, kulit yang dingin ketika disentuh, pengidap hipotermia mengalami mati rasa pada beberapa bagian tubuh, mengalami gangguan dalam bicara, kaku, kesulitan bergerak, dan penurunan kesadaran. Baca juga Jangan Diabaikan, Hipotermia Bisa Sebabkan Kematian Pada bayi, kondisi hipotermia bisa menyebabkan perubahan kulit yang menjadi kemerahan dan bayi tidak bergerak aktif, serta penurunan nafsu makan atau menyusu. Sebaiknya jika kamu mendapati seseorang alami hipotermia, tidak ada salahnya untuk terus dampingi dan pindahkan pengidap hipotermia ke tempat yang lebih hangat dan aman. Tidak ada salahnya untuk memberikan kompres hangat dan kering agar gejala yang dialami akibat hipotermia bisa berkurang. Kamu juga bisa gunakan aplikasi Halodoc untuk bertanya langsung pada dokter mengenai penanganan hipotermia pada bayi atau anak-anak. Pencegahan agar Terhindar dari Hipotermia Sebaiknya perhatikan beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari kondisi hipotermia ketika kamu memiliki aktivitas di luar ruangan atau sedang melakukan pendakian, seperti 1. Sebaiknya jaga tubuh kamu tetap kering. Ketika pakaian yang dikenakan basah karena air hujan atau keringat, sebaiknya segera untuk berganti pakaian agar tubuh tetap kering. 2. Gunakan pakaian yang sesuai dengan kondisi cuaca dan kegiatan yang dilakukan. Umumnya, ketika kamu melakukan pendakian gunung dan berkemah di tempat yang cuacanya sangat dingin, jangan lupa untuk persiapkan jaket yang cukup tebal untuk menghangatkan tubuh. Baca juga Jangan Disepelekan, Kenali Komplikasi Akibat Hipotermia 3. Ketika kamu merasa dingin, hindari untuk berdiam diri. Tidak ada salahnya lakukan gerakan-gerakan ringan untuk menghangatkan tubuh. 4. Hindari mengonsumsi alkohol atau kafein. Jangan lupa untuk mengonsumsi makanan sehat yang hangat. Sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat agar en energi dapat kembali. Jangan lupa untuk perbanyak cairan dalam tubuh. 5. Untuk bayi atau anak-anak, kamu bisa membawa ke ruangan yang lebih hangat dan pakaikan jaket, kaos kaki, topi dan syal untuk membuat bayi dan anak lebih hangat. Segera atasi kondisi hipotermia karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan jika tidak diatasi, seperti peradangan pembuluh darah kecil, cedera kulit atau kerusakan jaringan. Fatalnya, hipotermia dapat sebabkan kematian pada pengidapnya. Referensi Medline Plus. Diakses pada 2019. How to Prevent Frostbite and Hypothermia Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Hypothermia